Penerapan Project Based-Learning (PBL) Rumpin Goras, Tahap Pertama – Telaah
Kampung Goras, Kab. Fakfak, Papua Barat — Rumpin (rumah pintar) Bumetasi, Kampung Goras pada tanggal 26 Juni 2022 melaksanakan PBL, dengan mengangkat permasalahan Ikan dan Masyarakat Kampung Goras..
Selengkapnya
Merajut Noken
Babo, Papua Barat — Dalam rangka melestarikan salah satu karya budaya masyarakat Papua, Rumpin Babo menyelenggarakan Pelatihan Merajut Noken. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis..
Selengkapnya
Kegiatan Prakarya di Rumpin Goras
Anak-anak Rumpin Goras dampingan Yayasan Nusantara Sejati (YNS) di Kabupaten Fakfak, membuat Prakarya dengan memanfaatkan material dari alam. Normalia menggambar ikan dengan..
Selengkapnya
Pelatihan Membuat Kue di Rumpin Weriagar
Kehadiran Rumah Pintar binaan Yayasan Nusantara Sejati di beberapa kampung di Kab. Teluk Bintuni dan Kab. Fakfak tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak tetapi juga
Selengkapnya
Buku “Rok Rah Biru” Karya Anak Rumpin Babo
Rumpin atau Rumah Pintar merupakan salah satu program penting yang sedang difasilitasi YNS pada beberapa Kampung di Papua Barat. Bekerja sama..
Selengkapnya
Mempelajari kesenian adalah salah satu kegiatan favorit anak-anak di Rumah Pintar Bumetasi, Kampung Goras, Kab.Fakfak
Rumpin atau Rumah Pintar yang didampingi oleh Yayasan Nusantara Sejati adalah upaya sekelompok masyarakat yang ingin terlibat secara aktif dalam..
Selengkapnya
Keseruan Rumah Pintar Azi Mamito merayakan Hari Pancasila
Pada tanggal 1 Juni 2022, Rumpin Azi mamito, salah satu Rumpin (Rumah Pintar) di bawah naungan Yayasan Nusantara Sejati yaitu di Weriagar, Kab. Teluk Bintuni..
Selengkapnya
Previous slide
Next slide

Program Pengembangan dan Pengelolaan Sekolah Model

Kabupaten Teluk Bintuni - Propinsi Papua Barat

Halaman ini merupakan bagian dari pengembangan Program Knowledge Management, yakni salah satu kegiatan dari Program Pengembangan dan Pengelolaan Sekolah Model di Kabupaten Teluk Bintuni. Tujuannya adalah untuk mengelola seluruh informasi dan pengetahuan yang terkait dengan pengembangan dan pengelolaan sekolah model di Kabupaten Teluk Bintuni, sehingga dapat digunakan sebagai rujukan atau dasar pengembangan kebijakan selanjutnya oleh sekolah model itu sendiri dan juga berbagai pihak yang berkepentingan. Seluruh informasi dan pengetahuan dari program ini disimpan dan disajikan melalui  website ini agar mudah diakses dan dimanfaatkan.

Secara garis besar, halaman ini terdiri dari: 

  • Paparan seluruh aktivitas proses pengembangan dan pengeloaan sekolah model dalam tiga tahun terakhir (2019 – 2021), yang terdiri dari tahap persiapan, tahap intervensi, dan tahap evaluasi program; dan
  • Paparan sejumlah praktek baik yang sudah dihasilkan, yang diharapkan dapat menjadi pengetahuan atau inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Teluk Bintuni, maupun di luar Kabupaten Teluk Bintuni.

Gambaran Umum Program Pengembangan Sekolah Model

Kabupaten Teluk Bintuni telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan industri strategis nasional, dimana industri ekstraktif menjadi salah satu andalannya. Pemerintah daerah menyambut kesempatan ini dengan mencanangkan visi: mewujudkan Kabupaten Teluk Bintuni menuju masyarakat yang maju produktif dan berdaya saing. Target yang ingin dicapai pada tahun 2025 pada bidang pendidikan adalah: kualitas guru meningkat, kurikulum yang digunakan berbasis kebutuhan dan kekayaan lokal, sekolah kejuruan berbasis kerja, IPTEK, ICT, bahasa global dan operator high skilled.

Salah satu perusahaan multinasional yang beroperasi di wilayah ini memiliki komitmen yang sangat kuat untuk mendukung pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan tersebut. Perusahaan tersebut mendukung upaya pemerintah daerah untuk mengembangkan SDM yang memiliki kemampuan yang mumpuni dan menciptakan lulusan yang berkualitas, melalui pengembangan Sekolah Model terpadu jenjang SD, SMP dan SMA di 5 distrik.

Program pengembangan Sekolah Model ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki jati diri kuat sebagai putra-putri Papua, sekaligus memiliki wawasan global. Anak-anak dengan kompetensi mumpuni (berjati diri kuat, percaya diri, kreatif, inovatif dan memiliki daya adaptasi tinggi) diharapkan dapat mempersiapkan dirinya menghadapi tantangan hidup abad 21 dan berkiprah secara aktif dalam pembangunan daerahnya.

Untuk menyiapkan lulusan dengan kompetensi di atas, perlu dikembangkan sebuah model pendidikan yang tidak hanya memenuhi standar minimal, tetapi juga memiliki terobosan kreatif-inovatif yang dapat menambahkan berbagai keunggulan, baik dalam proses maupun output pendidikannya. Terkait dengan cita-cita tersebut, model pendidikan yang dirasa cocok adalah model Pendidikan Berlingkung. Pendidikan Berlingkung adalah pendekatan pendidikan yang menghargai dan memberdayakan kekuatan yang dimiliki masyarakat sendiri – berupa kebudayaan, pengetahuan dan ketrampilan alam, pandangan hidup, tradisi berbuat, kekayaan alam hayati – non hayati, kehidupan masyarakat dan potensi-potensi lain; sebagai media dan proses anak mengembangkan pengetahuan, mengasah ketrampilan dan membangun sikap karakternya.

Sekolah Model adalah sekolah yang memiliki potensi untuk bertumbuh dan berkembang kearah pemenuhan 8 standar pendidikan nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah. Tahap pertama, dilakukan pendampingan terhadap SMP YPK Tanah Merah Baru dan tahap kedua, dilakukan pendampingan terhadap SMP Santa Monika Bintuni.

Dalam upaya untuk mendampingi kedua sekolah tersebut menjadi Sekolah Model, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Pendidikan Berlingkung. Pendekatan ini dilakukan melalui penguatan dan pemberdayaan keterlibatan seluruh komponen ekologi sosial sebagai oase pendidikan bersama. Pendidikan rumah, sekolah dan masyarakat diharapkan dapat bersinergi untuk menyediakan dukungan positif bagi proses pendidikan anak yang berkelanjutan.

Ada 4 komponen utama yang akan dikuatkan dalam program ini yaitu: (1). Oase Pendidikan Sekolah, (2). Sekolah mitra rumah/ pendidikan rumah, (3). Asrama sebagai Ruang Didik Bersama (RDB). Dan ketika ketiganya sudah tercapai, maka itu akan terbentuk (4). Oase Pendidikan Kampung, artinya seluruh kampung akan menjadi ‘ruang sekolah’. Seluruh kampung perlu dipersiapkan menjadi ruang pendidikan, karena mendidik dan mendampingi anak mempersiapkan hidupnya, tidak cukup hanya dilakukan oleh para pendidik di sekolah, tetapi diperlukan keterlibatan komunitas, bahkan seluruh sistem sosial yang melingkupinya.

Pendekatan pendidikan berlingkung tidak bermaksud untuk memenjarakan wawasan anak-anak pada lingkup kampungnya saja, melainkan memanfaatkan segala potensi kekayaan lingkungan sebagai sarana dan jembatan yang memudahkan anak-anak untuk mempelajari hal-hal abstrak menjadi konkrit dan membangun wawasan global.

Untuk menjamin efektivitas dari pencapaian tujuan ini, Yayasan Nusantara Sejati, sebuah lembaga Konsultan Pendidikan, ditunjuk sebagai pelaksana dari implementasi program pengembangan sekolah model ini.