Search

Peningkatan dan Penguatan Kualitas Kepala Sekolah, Pendidik, Siswa dan Tenaga Kependidikan

Pelatihan Teacherpreneur

Pelatihan ini diberikan kepada Kepala Sekolah, Guru Sekolah Model, dan Guru Sekolah Imbas. Tujuannya adalah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan tentang konsep enterpreneurship dan pengintegrasian penerapannya kedalam silabus pembelajaran.

Pasca pelatihan ditindak-lanjuti dengan menginisiasi sejumlah usaha/bisnis dengan memanfaakan berbagai sumber daya yang ada di lingkungan sekolah, maupun di luar sekolah.

Salah satu tindak-lanjut dari pelatihan ini adalah usaha pembuatan kripik pisang yang diljalankan oleh Guru-guru SMP YPPK Santa Monika bersama siswa Kelas VII. Pada kegiatan ini, guru dan siswa bersama-sama membuat perencanaan, menyiapkan bahan, membuat kripik pisang, dan menjual kripik di Sekolah dan di lingkungan sekitar sekolah. Pengalaman membuat dan menjual kripik pisang ini ini juga dimanfaatkan guru dan siswa untuk mempelajari sejumlah konsep kunci seperti; penerapan skala pengukuran berat (Kg, Gram, Liter, dll), skala pengukuran panjang (meter, centi meter, dll), konsep operasi bilangan, konsep kebersihan, kerjasama, dan lain-lain.

Pelatihan Pengembangan Kurikulum 2013

Pelatihan ini ditujukan bagi Kepala Sekolah, Guru Sekolah Model, dan Guru Sekolah Imbas. Tujuannya adalah untuk membekali peserta pelatihan tentang pemahaman konsep Kurikulum 2013 dan penerapannya dalam merancang pembelajaran.

Beberapa bentuk konkrit yang dihasilkan dari pelatihan ini antara lain: Dokumen Kurikulum untuk setiap mata pelajaran, Program Sekolah; Rancangan Pembelajaran; Model Penilaian; dan Modul Pembelajaran.

Narasumber utama yang digunakan dalam pelatihan ini adalah Bapak Tuning Supriadi, M.Pd., tenaga pelatih dari LPMP Propinsi Papua Barat,

Peserta Pelatihan Pengembangan Kurikulum 2013 (Tanah Merah Baru, 4-6 November 2019)
Peserta Pelatihan Pengembangan Kurikulum 2013 (Tanah Merah Baru, 4-6 November 2019)
Fasilitator (Tuning Supriadi, M.Pd.) dan Peserta (Tanah Merah Baru, 4-6 November 2019)
Fasilitator (Tuning Supriadi, M.Pd.) dan Peserta (Tanah Merah Baru, 4-6 November 2019)
Fasilitator dan Peserta Pelatihan (Tanah Merah Baru, 4-6 November 2019)
Fasilitator dan Peserta Pelatihan (Tanah Merah Baru, 4-6 November 2019)

Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Internal

Pelatihan ini melibatkan Kepala Sekolah dan Guru-guru, baik dari Sekolah Model, maupun sekolah Imbasan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa keseluruhan unsur SNP yang meliputi organisasi/kelembagaan, kebijakan, dan proses-proses yang berlangsung di satuan pendidikan, telah memenuhi standar yang ditetapkan untuk menjamin terciptanya budaya mutu di setiap sekolah model dan sekolah imbas yang terlibat dalam pelatihan ini.

Hasil dari pelatihan ini tidak saja pemahaman yang baik terhadap konsep, kebijakan dan proses-proses yang terkait, tetapi juga bermuara pada pembentukan Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal di setiap sekolah sebagai organ pelaksana penjaminan mutu internal sekolah.

Pendampingan Intensif Kepala Sekolah

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengoptimalkan kinerja kepala sekolah. Kepala sekolah harus memastikan terlaksananya layanan pendidikan yang berkualitas secara berkelanjutan. Salah satu syaratnya adalah terbangunnya komunikasi dan kerjasama yang baik diantara pihak internal dan pihak eksternal sekolah. Yang termasuk pihal eksternal antara lain; Pemerintah Daerah (Dinas-dinas terkait), Pemerintahan Kampung, Tokoh Masyarakat, Orang Tua, dan lembaga-lembaga terkait lainnya dalam masyarakat.

Pendampingan ini dilakukan secara berkala yaitu setiap semester melalui kegiatan-kegitan berikut: Identifikasi peran dan tugas kepala sekolah; Evaluasi bersama performansi dari peran dan tugas tersebut; dan Penyusunan rencana serta pelaksanaan upaya-upaya pemenuhan peran tugas tersebut. Kegiatan ini tidak saja melibatkan Kepala Sekolah, tetapi juga organ-organ sekolah lainnya yang menopang peran dan tugas Kepala Sekolah.

Pendampingan Intensif Staf Pengajar

Sama halnya dengan pendampingan intensif bagi Kepala Sekolah, kegiatan ini merupakan upaya untuk memastikan kinerja guru-guru terlaksana secara optimal, terutama kinerja dalam tugas pengajaran dan berbagai tugas administratif lainnya.

Perkembangan teknologi yang sangat cepat memberikan dampak pada penyebaran ilmu pengetahuan yang sangat cepat pula, dan dengan mudah diakses oleh siswa di berbagai tempat. Oleh karenanya Guru dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan ini dan memanfaatkannya untuk menopang proses belajar anak agar optimal.

Untuk itu guru perlu merancang pembelajaran yang kontekstual dan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia secara luas (daring).

Adapun hasil pendampingan ini antara lain terlaksananya sejumlah proyek pembelajaran konstekstual, baik proyek sosial maupun berbagai proyek STEM.

Penyediaan Fasilitas Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran

Sama halnya dengan pendampingan intensif bagi Kepala Sekolah, kegiatan ini merupakan upaya untuk memastikan kinerja guru-guru terlaksana secara optimal, terutama kinerja dalam tugas pengajaran dan berbagai tugas administratif lainnya.

Perkembangan teknologi yang sangat cepat memberikan dampak pada penyebaran ilmu pengetahuan yang sangat cepat pula, dan dengan mudah diakses oleh siswa di berbagai tempat. Oleh karenanya Guru dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan ini dan memanfaatkannya untuk menopang proses belajar anak agar optimal.

Untuk itu guru perlu merancang pembelajaran yang kontekstual dan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia secara luas (daring).

Adapun hasil pendampingan ini antara lain terlaksananya sejumlah proyek pembelajaran konstekstual, baik proyek sosial maupun berbagai proyek STEM.

Dukungan Operasional Sekolah

Untuk mencapai layanan pendidikan yang berkualitas, Sekolah Model membutuhkan keterlibatan berbagai pihak, terutama dalam mendukung kegiatan operasionalisasi sekolah. Pihak-pihak tersebut antara lain Pemerintah Daerah, Yayasan, serta lembaga-lembaga lain yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan layanan pendidikan di Kabupaten Teluk Bintuni.

Melalui kegiatan ini, telah dilakukan berbagai upaya yang bersifat advokasi dan koordinasi dengan berbagai pihak dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional di sekolah model.

Beberapa bentuk dukungan operasional dari Pemerintah dan Yayasan Pendidikan antara lain: Dukugan dana untuk gaji guru (kontrak), dan gaji tenaga kependidikan sekolah model; pembangunan ruang kelas baru dan laboratorium; serta pembangunan pagar sekolah dan berbagai dukungan lainya.