Search

Monitoring dan Evaluasi

Pogram monitoring dan evaluasi terdiri dari 4 kegiatan, yaitu:

  1. Pelaksanaan Supervisi bersama antara Tim Pengarah Pengembangan Sekolah Model dengan Dinas Pendidikan dan mitra lainnya (untuk Monitoring Implementasi Sekolah Model dan Sekolah Imbas)
  2. Kajian Evaluasi Pemenuhan SNP
  3. Pengurusan Administrasi dan Kelengkapan Sekolah Model
  4. Serta Pengembangan Knowledge Management Sekolah Model.

Pelaksanaan supervisi bersama untuk monitoring implementasi Sekolah Model dan sekolah imbas antara Tim Pengarah Pengembangan Sekolah Model dengan Dinas Pendidikan dan mitra lainnya

Kegiatan ini merupakan bagian dari manitoring dan evaluasi program sekolah model yang melibatkan: Perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Teluk Bintuni, Tim Pengarah, dan Perwakilan dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Propinsi Papua Barat.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan evaluasi secara langsung terhadap pelaksanaan sekolah model dan sekolah imbasan, terutama evaluasi terhadap pencapaian tujuan program sebagaimana telalu ditetapkan dalam Roadmap.

Melalui kegiatan ini, tim diharapakan dapat ‘memotret’ berbagai persoalan yang muncul di lapangan, dan mengidentifikasi alternatif solusi yang diusulkan dari bawah. Hasil supervisi ini kemudian akan ditindaklanjuti dalam pertemuan tim pengarah untuk menetapkan kebijakan program sekolah model.

Program ini belum dapat berjalan dengan baik oleh karena keterbatasan koordinasi antara anggota Tim Pengarah. Pelaksanaan supervisi dilakukan terbatas hanya oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Teluk Bintuni dan PSW Yayasan Pendidikan Kristen Papua, Kabupaten Teluk Bintuni.

Kajian Evaluasi Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP)

Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP), yakni: ‘potret’ dari masing-masing standar dalam SNP, derajat pencapaian dari masing-masing standar, berbagai hal yang mendukung atau membatasi pemenuhan setiap standar, dan upaya atau praktek-praktek baik apa yang ada dan dapat direplikasi oleh sekolah lainnya.

Untuk menjamin objektivitas dari evaluasi yang dilakukan, kegiatan ini melibatkan pihak ketiga, yakni 1 nara sumber dari Badan Akreditasi Nasional S/M (Wahono, S.Pd. – Sekretaris BAN S/M Propinsi Papua Barat) dan 1 nara sumber Universitas Papua (Jan. H. Nunaki, S.Pd., M.Si.).

Penilaian yang dilakukan menggunakan instrumen Akreditasi terbaru (2021) yang secara substansial sedikit berbeda dengan instrumen digunakan sebelumnya. Dalam instrumen baru tersebut, penilaian kinerja sekolah mencakup empat komponen besar, yakni:

  1. Mutu Lulusan
  2. Proses Pembelajaran
  3. Mutu Guru dan
  4. Manajemen
 

Hasil kajian menujukkan Sekolah Model SMP YPK Tanah Merah Baru mendapatkan skor 81,74 dan Sekolah Model YPPK Santa Monika mendapat skor 82,15 . Kedua sekolah berada pada peringkat B dengan kategori Baik.

Hasil kajian ini memberikan informasi yang sangat detail tentang kekuatan dan kelemahan dari kedua sekolah. Indormasi ini akan digunakan sebagai acuan bagi pengembangan kinerja sekolah di masa mendatang.

Detail hasil kajian dapat dilihat pada Dokumen Laporan Penelitian pada halaman Performansi SNP.

Pengurusan Administrasi dan Kelengkapan Sekolah Model

Kegiatan ini merupakan upaya administratif yang harus dilakukan oleh pengelola program untuk mendapatkan Surat Keputusan Penetapan Sekolah Model SMP YPK Tanah Merah Baru pada akhir tahun pertama pelaksanaan program (2019) dan SMP YPPK Santa Monika pada tahun ketiga pelaksanaan program (2021). Penetapan ini berdasarkan kebijakan nasional pendidikan yang berlaku, sebagaimana ditetapkan dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 serta petunjuk teknis pengembangan Sekolah Model dan pola pengimbasannya yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pada tahun pertama (2019), SMP YPK Tanah Merah Baru berhasil memenuhi seluruh syarat dan kelengkapan Sekolah Model. Oleh karenanya, SMP YPK Tanah Merah Baru mendapatkan SK Penetapan sebagai sekolah model oleh LPMP Propinsi Papua Barat. Sedangkan pada tahun ketiga (2021), pengurusan administrasi kelengkapan sekolah model bagi SMP YPPK Santa Monika tidak dilakukan oleh karena perubahan kebijakan secara nasional. Pemerintah telah mengubah kebijakan Sekolah Model dengan Sekolah Penggerak.

Pengembangan Knowledge Management Sekolah Model

Pengembangan sekolah model dimaksudkan untuk mendapatkan satu model pengembangan layanan pendidikan yang berkualitas sesuai konteks wilayahKabupaten Teluk Bintuni. Kelak model ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan bagi sekolah-sekolah lain, khususnya sekolah-sekolah di Kabuputen Teluk Bintuni.

Sebagai bagian dari proses evaluasi dan pembelajaran, juga disusun suatu laporan komprehensif yang memberikan gambaran tentang proses sejak awal dan kisah sukses dari proses pengembangan Sekolah Model. Laporan ini dikemas dalam bentuk Knowledge Management. Ruang lingkupnya meliputi tahapan dan proses-proses yang telah dilakukan, hal-hal yang menjadi pembelajaran serta berbagai capaian dari program sekolah unggulan.

Secara garis besar, laporan pengembangan program sekolah model ini terdiri dari tiga tahapan besar, yakni:

Tahap Persiapan

  • Kegiatan Program 1: Tahap Awal Program Sekolah Model

Tahap Intervensi Program

  • Kegiatan Program 2: Pengorganisasian dan Pendampingan Manajemen Sekolah Model
  • Kegiatan Program 3: Peningkatan dan Penguatan Kualitas dan Kapasitas Kepala Sekolah, Pendidikan, Siswa, dan Tenaga Kependidikan
  • Kegiatan Program 4: Pendampingan dan Penguatan Yayasan
  • Kegiatan Program 5: Advokasi dan Penguatan Kemitraan Kepada Pemerintah
  • Kegiatan Program 6: Strategi dan Perencanaan Implementasi Sekolah Model Tahap II
  • Kegiatan Program 7: Pendampingan dan Penguatan Sekolah Imbas
  • Kegiatan Program 8: Pengembangan Kemitraan dengan Sekolah Model Lainnya (Sister Schools)
  • Kegiatan Program 9: Program Tambahan

Tahap Evaluasi

  • Kegiatan Program 10: Program Monitoring dan Evaluasi

 

Dalam tiga tahun pelaksanaan program ini, terdapat sejumlah praktik baik yang dapat menjadi rujukan bagi sekolah lainnya di Kabupaten Teluk Bintuni maupun di luar Kabupaten Teluk Bintuni.

Seluruh laporan Knowledge Management disusun secara digital (berbasis website) agar dapat diakses dengan mudah oleh berbagai pihak yang berkepentingan.