Search

Program Tambahan

(Literasi, Program Disiplin Positif, Pelatihan Pedagogi dan Rumah Pintar)

Dalam proses pelaksanaan program sekolah model ini, dipandang penting untuk menambah sejumlah program tambahan berdasarkan kebutuhan yang ada di sekolah. Empat program tambahan tersebut adalah:

  1. Program Literasi Baca Tulis
  2. Program Disiplin Positif
  3. Pelatihan Pedagogi
  4. Program Rumah Pintar

Program Literasi

Program ini didasari pada persoalan yang ditemukan di lapangan, yakni masih ada siswa-siswa SD dan SMP dengan ketrampilan baca tulis yang terbatas. Keterbatasan ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa untuk menguasai berbagai mata pelajaran lainnya secara baik.

Melalui program ini, guru-guru sekolah model maupun sekolah imbasan dilatih untuk menggunakan pendekatan Literasi Berimbang, yaitu program literasi yang dikembangkan bersama oleh YNS dan mitranya dan telah terbukti berhasil mengatasi persoalan yang sama di Kabupaten Jayapura (Propinsi Pupua) dan di Kabupaten Sumba Tengah (NTT). Pasca pelatihan, guru-guru didampingi dan didorong untuk menerapkan pembelajaran literasi berimbang, khususnya bagi siswa-siswa SD dan SMP di sekolah model yang masih memiliki keterbatasan kemampuan mebaca dan menulis.

Pelatihan Literasi Berimbang ini difasilitasi oleh Sarah Ohee (Dosen Universitas Cendrawasih, Jayapura) dan Monica A. Darumurti (Fasilitator Program Literasi Unicef dan YNS di Sumba Tengah, NTT).

Fasilitator (Monica A. Darumurti) dan Peserta
Fasilitator (Monica A. Darumurti) dan Peserta
Fasilitator (Sarah Ohee) dan Peserta
Fasilitator (Sarah Ohee) dan Peserta

Program Disiplin Positif

Disiplin Positif adalah sebuah pendekatan yang memampukan seseorang (anak) untuk menyadari, mengontrol dan bertanggungjawab atas tindakan yang dipilihnya, dengan tetap menghormati dirinya sendiri dan juga orang lain. dengan kata lain, disiplin positif adalah upaya untuk menanamkan perilaku positif sepanjang hidup seseorang.

Program ini dilakukan untuk memperkenalkan, mendorong, dan melengkapi guru-guru dengan keterampilan untuk menanamkan perilaku positif pada anak, tanpa menggunakan kekerasan, ancaman atau mempermalukan (hukuman). Program ini dibuat, karena selama ini, upaya menanamkan disiplin kepada anak di sekolah, masih menggunakan cara-cara kekerasan (hukuman). Akibatnya sekolah tidak lagi menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak untuk belajar.

Pelatihan ini difasilitasi oleh Bapak Henry Souisa (Pelatih Nasional Disiplin Positif YNS) dan Susana Satya (Pelatih Disiplin Positif YNS di Papua Barat).

Fasilitator dan Peserta (Saengga, 3-5 Oktober 2019)
Fasilitator (Hendri Souisa)(Saengga, 3-5 Oktober 2019)
Fasilitator (Hendri Souisa) (Saengga, 3-5 Oktober 2019)
Fasilitator (Susana Satya) dan Peserta (Saengga, 3-5 Oktober 2019)
Fasilitator (Susana Satya) dan Peserta (Saengga, 3-5 Oktober 2019)

Pelatihan Pedagogi

Pelatihan pedagogi dikembangkan berdasarkan permintaan guru-guru sekolah model, merujuk pada kebutuhan guru dalam mengembangan sistem pembelajaran. Melalui pelatihan ini peserta diharapkan dapat mengidentifikasi kebutuhan, mencermati karateristik spesifik dari siswa, dan menggunakannya sebagai dasar dalam menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Ini merupakan prasyarat dalam menyusun kurikulum. Pelatihan ini juga memperkaya peserta dengan beberapa model pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, yakni problem based learning dan 4T (Telaah, Teliti, Tata, dan Tutur).

Pelatihan diikuti oleh guru-guru sekolah model dan sekolah imbas, untuk semua jenjang SD, SMP dan SMA. Kegiatan ini difasilitasi oleh Ir. Ferry F. Karwur, M.Sc., Ph.D. (Dosen UKSW Salatiga – Jawa Tengah) dan Syselien Bawekes, S.Si. (Mantan Guru SMA Unggul Del, Toba Samosir, Sumatera Utara).

Secara umum kegiatan berjalan dengan baik walaupun tingkat kehadiran guru belum sesuai dengan yang direncanakan.

Hasil dari pelatihan ini antara lain:

  • Pengalaman ini menyadarkan Guru akan pentingnya proses mengalami bagi siswa dalam proses pembelajaran. Melalui pengalaman belajar secara langsung, siswa dapat membangun pemahamannya tentang materi yang dipelajari. Siswa juga mendapat kesempatan untuk mempraktekkan ketrampilan dalam melakukan observasi, menganalisis terhadap gejala yang ada, menghubungkan apa yang dialami dengan materi ajar.
  • Pengalaman ini juga menyadarkan guru akan pentingnya menggunakan permasalahan riel yang ada di sekitar sekolah sebagai bahan ajar yang relevan pengaaman siswa. Siswa pada umumnya sudah memiliki pengetahuan awal yang dibutuhkan untuk memahaminya secara lebih struktur dan mendalam.
  • Dampak lanjutan dari pelatihan ini adalah pengalaman siswa untuk melaksanakan sejumlah eksperimen yang melibatkan siswa secara langsung. Hal membuatu siswa menjadi lebih antusias dan merangsang mereka untuk terus bertanya tentang apa yang dialaminya.
Fasilitator (Dr. Ferry Karwur) dan Peserta
Peserta Pelatihan
Peserta Pelatihan
Fasilitator (Suselyn Bawekes, S.Si.) dan Peserta
Fasilitator (Suselyn Bawekes, S.Si.) dan Peserta

Program Rumah Pintar

Program Rumah Pintar atau RUMPIN bertujuan untuk mengembangkan oase pendidikan yang lebih luas di tingkat kampung. Program ini merupakan kelanjutan dari upaya pengembangan RUMPIN yang selama ini sudah dilakukan oleh LNG Tangguh di empat Kampung, yaitu; Rumah Pintar di Kampung Babo, Rumah Pintar di Kampung Weriagar, Rumah Pintar Kampung Kokas, dan Rumah Pintar Kampung Goras.

Pelaksanaan program ini mencakup: Persiapan Operasional Rumah Pintar; Pendampingan Pelaksanaan Rumah Pintar; serta Monitoring dan Evaluasi Rumah Pintar.

Adapun layanan yang disediakan di Rumah Pintar antara lain: Pembelajaran literasi baca, tulis dan berhitung dasar (Calistung); Pelajaran agama; Pengembangan bakat dan minat anak; Pengenalan teknologi informasi (Penggunaan komputer dan internet); Akvitas bermain sambil belajar: Pengenalan STEM; dan lain sebagainya

Untuk mengoptimalkan keberadaannya, disetiap RUMPIN ditugaskan dua fasilitator lokal yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir dan memfasilitasi layanan RUMPIN. Para fasilitator lokal di empat kampung, disupervisi oleh seorang fasilitator yang secara berkala berkunjung kesetiap kampung. Melalui pendampingan secara intensif kepada Fasilitator Lokal RUMPIN, diharapkan kapasitas para Fasilitator Lokal tersebut meningkat, baik dalam mengembangkan program-program layanan, maupun dalam mengelola keberadaan RUMPIN secara berkelanjutan.

Pengembangan Program RUMPIN ini mencakup beberapa tahapan berikut:

Persiapan Rumah Pintar

Program RUMPIN ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya, dimana sudah berdiri empat RUMPIN di empat Kampung, yaitu dua RUMPIN di Kab. Teluk Bintuni (Babo dan Weriagar), dan dua RUMPIN di Kab. Fakfak (Kokas dan Goras). Untuk itu, persiapan yang dilakukan adalah mengkonsolidasikan kembali keberadaan keempat RUMPIN tersebut seperti; memastikan keberadaan gedung RUMPIN, keberadaan fasilitator RUMPIN, dan Program Layanan RUMPIN. Hal ini dilakukan melalui proses asesmen di setiap rumah pintar.

Adapun cakupan asesmen adalah:

  • Sosialisasi program Rumah Pintar yang dilaksanakan oleh LNG Tangguh bekerjasama dengan Yayasan Nusantara Sejati sebagai mitra di 4 lokasi rumah pintar.
  • Asesmen terhadap Rumah Pintar di Babo, Weriagar, Goras, dan Kokas yang meliputi kondisi Rumpin n, aktivitas Rumpin n, dukungan social, potensi dan peluang pengembangan Rumpinyang ada di masyarakat baik sumberdaya alam maupun manusia;
  • Mengidentifikasi calon Tenaga Pendamping Rumpinyang berasal dari masyarakat setempat.
  • Memastikan bangunan Rumpin masih dapat dipergunakan untuk aktivitas Rumpin.
  • Mendorong partisipasi/dukungan Pemerintah Distrik, Kampung/Kelurahan untuk membantu membiayai program Rumpin di wilayahnya.

Setelah melakukan asesmenn, kemudian dilanjutkan dengan penyiapan kurikulum program layanan RUMPIN dan Pelatihan bagi Fasilitator.

Kurikulum Program RUMPIN

Program layanan RUMPIN menyasar pada anak-anak, pemuda (Remaja), dan orang tua. Program bagi anak-anak terdiri dari kemampuan baca tulis, numerasi, pendidikan agama, serta berbagai kegiatan pengembangan kreativitas anak, seni dan olahraga. Program bagi pemuda terdiri dari pengembangan minat dan bakat. Sedangkan program bagi orang tua berkaitan dengan pengembangan usaha-usaha yang relevan dengan kondisi dan potensi wilayah sekitar

Sebagai panduan bagi pengembangan program layanan, fasilitator RUMPIN telah menyusun Buku Pegangan (Hand Book) khusus. Buku pegangan ini mengatur secara detail tujuan dan langkah-langkah konkrit yang harus dilakukan pada setiap kegiatan (program).

Buku ini juga memberikan ruang (mendorong) fasilitator RUMPIN untuk melakukan penyesuaian atau pengembangan program sesuai dengan kondisi yang ada di masing-masing RUMPIN.

Pelatihan Fasilitator RUMPIN

Sebelum fasilitator RUMPIN memfasilitasi kegiatan, para fasilitator terlebih dahulu dilatih selama 5 hari. Tujuannya adalah untuk membekalai fasilitator dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk mengelola RUMPIN dan mengimplementasikan program-program RUMPIN. Para fasilitator secara khusus mengikuti pelatihan Literasi Berimbang (Baca Tulis) Kelas Awal (SD Kelas 1-3) yang diselenggarakan oleh Yayasan Nusantara Sejati, bekerjasama dengan Pemerintah Kab. Teluk Bintuni dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pelatihan dilaksanakan secara terpusat di Kota Bintuni. Narasumber yang terlibat adalah antaralain: Dr. Dharma Palekahelu (Project Director), Junet Da Costa (Project Manager), Saida (Fasilitator RUMPIN), dan Miseri, S.Pd., M.Pd. (Pengawas Sekolah, Kabupaten Jayapura / Master Trainer Program Literasi Berimbang Unicef Papua).

Pendampingan Pelaksanaan Rumpin

Program pendampingan RUMPIN bertujuan untuk mengembangkan kapasitas fasilitator lokal secara berkelanjutan melalui pendampingan langsung di lapangan. Oleh karena fasilitator dari Program Sekolah Model terbatas (hanya 1 orang), kegiatan pendampingan dilakukan secara bergilir di setiap RUMPIN.

Program layanan di setiap RUMPIN berjalan dengan baik. Setiap RUMPIN menetapkan sentra pengembangan yang beragam yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada di setiap kampung.

RUMPIN di setiap kampung dimanfaatkan secara reguler oleh siswa PAUD, SD, SMP, Pemuda, dan Orang Tua. Selain difasilitasi oleh fasilitator yang sudah ditetapkan, sejumlah voluntir juga ikut terlibat pada beberapa program layanan.

Gambaran detail tentang pelaksanaan di setiap RUMPIN dapat dilihat pada link berikut ini:

Evaluasi dan Monitoring Rumpin

Proses evaluasi dan monitoring dimaksudkan untuk memastikan seluruh kegiatan operasional RUMPIN di keempat kampung berjalan sesuai dengan rencana. Melalui kegiatan ini berbagai masalah yang dihadapi oleh RUMPIN dapat diatasi dengan cepat dan tepat.

Selain itu, melalui evaluasi dan monitoring juga mendokumentasikan praktek-praktek baik yang ada di setiap RUMPIN. Ini kemudian dipublikasikan secara luas agar dapat dipakai sebagai rujukan bagi RUMPIN lainnya.

Pelaksanaan Evaluasi dilakukan melalui Komunikasi secara berkala dengan penglola RUMPIN yang dilakukan secara online, Pengiriman Laporan Pendampingan Rumpin secara berkala, serta Kunjungan langsung ke setiap RUMPIN oleh Fasilitator Program RUMPIN.

Pendampingan Program RUMPIN oleh YNS diperpanjang sampai dengan Agustus 2022. Untuk itu direncanakan akan dilakukan laporan akhir pada bulan Agustus 2022.