Pelatihan Penggunaan Teknologi dan STEM Project SD Melam Hilli, Sentani, Kab. Jayapura

Masa pandemi Covid – 19 yang belum berakhir menyebabkan pembelajaran di sekolah terus disesuaikan. Pembelajaran jarak jauh menuntut guru untuk mampu menguasai teknologi sehingga dapat membantu menyelenggarakan pembelajaran dengan efektif dan efisien di masa pandemi. Perkembangan zaman juga memicu para guru agar terus berinovasi menghadirkan pembelajaran yang memampukan peserta didik untuk berdaya saing dengan mengantongi sejumlah keterampilan belajar yang relevan di zamannya.

Guna meningkatkan kompetensinya, para guru SDN Inpres Melam Hilli telah mengikuti Pelatihan Pembelajaran Campuran (Tatap Muka dan Daring) yang diadakan oleh YNS – Unicef – Prudential pada November – Desember 2020 yang lalu. Akan tetapi, para guru merasa sangat perlu untuk diadakan pelatihan lanjutan.

Faktor – faktor penyebabnya diantaranya yaitu:

  1. Pelatihan sebelumnya dilakukan secara daring saja dimana para guru sudah terbantu dalam pemahaman materinya tetapi belum cukup terampil untuk menerapkannya. Para guru membutuhkan dampingan secara langsung untuk memastikan mereka benar-benar mampu mengoperasikan berbagai aplikasi atau teknologi yang dibutuhkan dalam melaksanakan pembelajaran campuran;
  2. Pelatihan sebelumnya menyasar hingga 400 orang peserta yang menyebabkan para guru membutuhkan waktu dan ruang lebih banyak untuk didampingi secara intensif orang per orang mengingat kebutuhan dan kecepatan belajar setiap orang berbeda. Oleh karena itu, pelatihan di tingkat sekolah dirasa akan lebih signifikan dalam menolong masing-masing guru menguasai materi dan terampil menggunakannnya;
  3. Adanya Tim YNS di Jayapura yang dapat mendampingi secara langsung dan dapat menghubungkan para guru secara daring dengan pelatih utama YNS yang ada di Jawa. Berdasarkan latar belakang diatas maka diadakanlah Pelatihan Penggunaan Teknologi dan STEM Project bagi Guru SDN Inpres Melam Hilli yang berlangsung pada 22-24 Maret 2021 secara campuran (tatap muka dan daring).

Kegiatan dilaksanakan secara tatap muka (offline) dan secara daring (online). Ada pelatih yang memandu dan mendampingi para guru secara langsung di lapangan dan ada pelatih yang melatih secara daring via zoom. Tim pelatih daring memandu tim pelatih di lapangan dan para peserta. Konsep dan filosofi materi dipaparkan oleh pelatih daring sedangkan praktisnya dipandu oleh pelatih pendamping di lapangan.

Strategi ini dirasa sangat efektif sehingga tim pelatih kuat secara konsep dan praktis, begitu juga peserta dalam memahami dengan baik konsepnya dan praktisnya. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari dengan substansi materi yaitu Pradaya, Pengenalan LMS, Penggunaan google classroom, kahoot, quizziz, zoom, dan pengenalan seadstem.org, Khan Academy, dan Cake.com.

Sesi Pradaya dipimpin oleh Bapak Dharmaputera Palekahelu

Pada hari pertama, sesi awal yaitu pradaya. pelatih menyampaikan latar belakang dan tujuan kegiatan. Kemudian, pelatih menggali harapan peserta dengan meminta peserta untuk menuliskan harapannya pada aplikasi padlet. Pelatih sekaligus mengenalkan cara menggunakan padlet. Sesi kedua yaitu penggunaan aplikasi zoom. Pelatih menjelaskan bagaimana membuat akun zoom dan mengenalkan fitur-fitur yang tersedia pada zoom. Peserta kemudian berlatih cara membuat dan akun dan menggunakan zoom. Oleh karena pembahasan tentang zoom belum selesai pada sesi kedua, maka sesi ketiga pun masih dilanjutkan dengan berlatih menggunakan zoom.

Sesi pengantar LMS oleh Bapak Dharmaputera Palekahelu

Pada hari kedua, sesi pertama yaitu tentang pengenalan STEM Project. Pelatih mengenalkan tentang apa itu STEM Project, mengapa ada STEM Project dan bagaimana STEM Project diintegrasikan dalam pembelajaran. Pelatih kemudian mengenalan situs seadstem.org di mana peserta dapat mengakses situs ini untuk memanfaatkan sumber-sumber belajar tentang STEM Project. Pada situs ini tersedia panduan dan LKS STEM Project dari berbagai proyek siswa. Peserta kemudian berlatih mengaskses situs seadstem.org. Sesi kedua kemudian dilanjutkan dengan penggunaan Kahoot dan Quzziz. Peserta dilatih membuat akun dan membuat tes online mengunakan kedua aplikasi tersebut. Oleh karena keterbatasan waktu maka peserta menghabiskan banyak waktu dalam mencoba Kahoot, sedangkan Quizziz tidak terlalu banyak dibahas. Sesi ketiga adalah tentang bagaimana mengakses materi dan soal-soal Matematika SD pada situs Khan Academy. Pelatih mengenalkan keuntungan-keuntungan menggunakan sumber tersebut dan bagaimana mendapatkan materi dan soal dalam Bahsasa Indonesia.

Praktik penggunaan Google Classroom

Pada hari ketiga yaitu hari terakhir, peserta khusus memperdalam pemahaman dan keterampilannya tentang google classroom. Pelatih menjelaskan tentang apa itu google classroom dan bagaimana mengelola kelas secara virtual. Peserta kemudian berlatih membuat akun, membuat kelas virtual, dan memanfaatkan berbagai aplikasi mengajar dan belajar virtual di dalam google classroom seperti membuat pengumuman, memberikan tugas, dan memberikan penilaian. Sesi terakhir pada hari ketiga yaitu membahas Rencana Tindak Lanjut setelah pelatihan. Pelatih memandu peserta untuk menyepakati poin-poin yang menjadi rencana tindak lanjut sekolah.

Dibawah ini merupakan video singkat pelaksanaan pelatihan di SD Melam Hilli

Bagikan Artikel :
Facebook
LinkedIn
WhatsApp
Telegram