Search

Nomor Urut Melatih Kedisiplinan

SD YPK Kanda merupakan sekolah binaan Yayasan Nusantara Sejati dan UNICEF untuk program Literasi Baca Tulis Kelas Awal di Kabupaten Jayapura. Praktik baik di bawah ini adalah kreativitas Kepala Sekolah yang didukung penuh oleh YNS, sebagai bentuk intervensi bagaimana mendisiplinkan siswa tanpa menerapkan hukuman.

Terlambat merupakan hal yang sering dijumpai di setiap pagi di SD YPK Kanda. Karena seringnya para siswa terlambat, Kepala SD YPK Kanda, Ibu Rita Sokoy, mencetuskan ide yang sangat cemerlang untuk mengatasi keterlambatan siswa. Munculnya nomor urut di setiap pagi lambat laun berhasil menurunkan persentase keterlambatan siswa di SD YPK Kanda. Nomor urut ini biasa disebut dengan nomor urut kedatangan.

Pagar sekolah yang dibuka pukul 06.50 WIT biasanya belum dipenuhi siswa yang akan memulai kegiatan mereka di sekolah. Namun, setelah adanya nomor urut kedatangan, sebelum pagar sekolah dibuka pun para siswa sudah siap untuk mengambil nomor kedatangan. “Peserta didik datang terlambat adalah masalah yang sulit kami atasi, tapi semenjak ada ide baik dari kepala sekolah tentang nomor urut kedatangan, anak-anak berlomba-lomba untuk datang ke sekolah dengan cepat” tutur Ibu Wanggai, guru kelas 1 SD YPK Kanda.

Cara kerja nomor urut kedatangan adalah peserta didik yang baru datang akan mengambil nomor urut kedatangan. Lalu, mereka menempati tempat duduk sesuai dengan nomor urut kedatangan mereka—tiap meja di dalam kelas sudah ditempeli nomor urut. “Tujuan nomor urut kedatangan adalah melatih anak untuk disiplin dan bertanggung jawab. Sebenarnya anak-anak lebih suka duduk di kursi paling depan karena akan merasa menangkap pelajaran dengan baik dan merasa dapat melakukan kontak erat dengan guru, sehingga dengan adanya nomor urut kedatangan membuat mereka berlomba-lomba untuk datang lebih awal ke sekolah” jelas Ibu Rita.

Selain nomor urut kedatangan, ada juga ide baik kepala sekolah, yaitu jam mandiri. Jam mandiri dibuat sebanyak jumlah peserta di kelas dan telah diberi nama sesuai dengan nama masing-masing peserta didik di kelas. Peserta didik akan memutar jam tersebut sesuai dengan jam kedatangannya, sehingga guru dapat mengetahui jam berapa siswa masuk ke kelas. Jam mandiri ini diakui oleh guru-guru dapat melatih kejujuran dan kedisiplinan anak.

Mendisiplinkan anak dengan hukuman agar anak ke sekolah tepat waktu adalah cara yang harusnya ditinggalkan, karena tidak memiliki dampak yang positif bagi anak itu sendiri. Hukuman justru hanya membuat anak merasa takut kepada guru. Dengan guru melakukan cara-cara yang positif dalam mendisiplinkan anak akan membuat anak belajar kedisiplinan tanpa ada paksaan atau tekanan, sehingga anak akan belajar tujuan datang ke sekolah tepat waktu dan bersikap jujur di dalam kelas.

“Peran keluarga, sekolah, dan masyarakat sangatlah penting dalam membangun karakter baik anak. Oleh karena itu, keluarga dan masyarakat harus mendukung sekolah ketika ada ide-ide baik dan positif sehingga anak dapat bertumbuh dengan baik dan mendapatkan masa depan yang baik juga” tutur kepala SD YPK Kanda.

Penulis: Febryanti Pasulu

Bagikan Artikel :
Facebook
LinkedIn
WhatsApp
Telegram